Bulog Dituntut Selalu Inovatif
.jpg)
Peninjauan Tim Komisi IV DPR RI, di Gudang Bulog Pasir Putih Divre Jambi. (Foto : Rizka/Andri).
Setiap perusahaan menginginkan peningkatan dan kemajuan yang terus berkelanjutan, maka penting untuk sebuah perusahaan menjadikan inovasi sebagai budaya, langkah krusial yang harus selalu ada.
"Inovasi dalam suatu kegiatan usaha itu penting jangan karena diberi sesuatu mandat selalu oleh pemerintah terus terlena, dia juga harus ikut berfungsi sebagai usaha sebagai bisnis korporasi. Contohnya saja yang sudah dilakukan Bulog yaitu rumah pangan kita, ini perpanjangan dari kerja Bulog" ujaran apresiasi Edhy Prabowo (F-Gerindra) saat memimpin Tim Komisi IV DPR RI, Jumat (27/10/2017) di Gudang Bulog Pasir Putih Divre Jambi.
Selain itu ia menambahkan peran Bulog langsung dalam perdagangan pasar ini adalah untuk stabilisasi harga, apalagi menurutnya harga berbagai komoditas pangan khususnya beras sering dipermainkan di pasar.
Direktur Komersial Bulog Febriyanto memaparkan bahwa Bulog berfungsi sebagai stabilisator dan menangani keterjangkauan dan ketersebaran komoditas di seluruh nusantara dengan konsep subsidi silang. Namun dengan adanya konsep Bansos adalah free market " maka Bulog akan masuk ke fungsi komersial murni. Dimana harga komoditi akan menyesuaikan harga pokok penjualan komoditas. Di sinilah Bulog masuk dengan berperan langsung sebagai stabilisator harga.
Pelaksanaan peran dan fungsi Bulog ini juga mendapat dukungan Komisi IV DPR RI bahwa Bulog sudah seharusnya dikuatkan karena telah mempunyai infrastruktur sampai ke kecamatan-kecamatan, pelosok daerah.
"Kami berharap Bulog diberi peran yang besar karena sudah terbiasa, telah berpengalaman dan sudah terbukti kerjanya makin bagus dengan gudang yang memadai untuk menyimpan komoditas dengan kualitas terjaga," terang anggota Komisi IV Andi Akmal Pasluddin (F-PKS).
Pihaknya melihat dari gudang yang cukup bagus maka kualitas beras dan gula yang disimpan cukup terjamin. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mencegah dan mengatasi kelangkaan gula maupun beras.
"Kita terus dorong agar tidak ada pemotongan subsidi, dengan kualitas Rastra ataupun beras yang dijual ke masyarakat menjadi baik, sehingga Perum Bulog ke depannya betul-betul lebih maksimal lagi dalam mendukung terpenuhinya pangan," pungkas Andi. (ran/sc)